Minggu, 02 Desember 2012

Soto Sampah Memang Waahh

Pertama kali mendengar nama warung ini mampu membuat nafas tertahan sejenak. Cukup mengaketkan, sebuah makanan yang diberi nama “Soto Sampah” ini. Sampah yang identik dengan sesuatu yang kotor, sisa-sisa makanan, dan lain-lain. Namun nama soto sampah ini mempunyai gambaran yang bertolak belakang dengan kelezatan soto yang sudah sering saya dengar. Setelah mendengar nama tersebut, hati tergerak untuk sekedar melirik maupun bahkan mencoba soto sampah.
Lokasi tempat penjualannya pun terbilang tidak susah untuk kawasan Yogyakarta, sehingga melancarkan niat untuk pergi. Warung “Soto Sampah” ini terletak dibelakang pasar Kranggan. Kira-kira 100 meter utara Tugu Jogja terdapat SPBU, warung ini terletak diseberang SPBU tersebut. Warung “Soto Sampah” ini memilki dua varian soto yaitu soto biasa dan soto pedas. Yang membedakan soto pedas dari soto biasa adalah kuah sotonya yang berwarna kemerahan sehingga sebelum merasakan kepedasannya seakan-akan kita sudah merasakannya.
Setelah memesan, soto ini kemudian terhidangkan di meja dan ternyata penyajiannya pun berbeda dengan soto pada umumnya begitu pula dengan isiannya. Lantas mengapa soto ini dinamakan “soto sampah”?
Ternyata soto ini disebut “soto sampah” karena soto ini dapat dipesan dengan pendamping berbagai lauk yang tersedia. Mulai dari gorengan-gorengan hingga oseng-oseng. Kemudian, lauk pauk dimix atau dicampur menjadi satu kedalam soto tersebut. Satu lagi yang paling waahh, soto ini memiliki sebaskom remah-remah gorengan yang bisa diambil sesuka hati.
Kekagetan tampaknya belum berakhir. Tepat sebelum pulang, saya membayar satu porsi soto yang saya santap, dan ternyata satu porsi “soto sampah” ini hanya dibandrol dengan  harga Rp. 4.000 saja. Ternyata rasa dan harganya benar-benar waahh. Tri Sutrisno / Kaki Lima

Tidak ada komentar:

Posting Komentar