Sabtu, 03 November 2012

Makan di yang ‘Laris-laris’

Resto yang didominasi oleh warna cokelat kelam ini dibangun dengan konsep natural sehingga akan menumbuhkan kenyamanan ganda saat saya berkunjung ke Laris-1. Terletak strategis di Jalan Wahid Hasyim Nologaten di depan pasar Gowok Ambarrukmo, hadir untuk memuaskan kebutuhan kuliner para pengunjung khususnya bagi peminat bebakaran seperti saya. Setelah parkir sepeda motor, dengan ramahnya karyawan, saya dipersilahkan untuk memilih makanan sendiri, seperti ayam, lele, tahu, tempe, perkedel, bawal, bandeng, dsb. Untuk menu minuman dan sayuran terdapat di papan tulis berwarna hitam yang ditulis dengan kapur, membuat saya terkenang saat masih SD, konsep yang menarik sekali. Konsep masakan resto ini tidak hanya bebakaran, tergantung pesanan makanannya mau dibakar atau sekedar digoreng. Dibakar maupun digoreng tetap nikmat karena dipadukan gurihnya sambal untuk menemani makan saya. Sehingga akan menciptakan cita rasa tersendiri bagi petualangan kuliner saya.
Setelah memesan saya berjalan menyusuri lorong untuk mencari tempat duduk, terdapat lesehan tikar, bangku kayu di lantai satu dan juga terdapat bangku kayu di lantai dua. Lesehan yang ada bersekat-sekat menjadi beberapa ruang. Saya memilih lesehan di lantai satu di bagian belakang. Yang saya rasakan yaitu asri dan tenang. Karena banyaknya segala jenis tanaman menemani makan siang saya membuat pemandangan didepan saya indah. Ditambah suara dari bambu yang tertiup angin menambah sejuknya suasana. Resto ini menciptakan suasana yang asri dan romantis.
Resto yang berkapasitas sekitar 200 orang ini banyak dikunjungi oleh remaja, mahasiswa, dan pegawai. Saya melihat terdapat sekitar sepuluh orang mahasiswa bersenda gurau sembari menunggu pesanan. Ternyata mereka merayakan ulang tahun salah satu teman mereka, karena terdapat cake ulang tahun. Resto ini sering digunakan untuk merayakan ulang tahun, berkumpul bersama teman, reunion, buka bersama, atau sekedar makan siang dan malam. Resto ini mampu menciptakan berbagai macam kehangatan bersama teman dan keluarga. Selain itu harga yang ditawarkan pun murah untuk kantong mahasiswa. Harga biasa dengan kualitas rasa luar biasa.
Laris-1 ini mempunyai cabang, yakni Laris 2, terletak di jalan yang sama berjarak beberapa meter saja. Pemandangan yang ditawarkan di Laris 2 berbeda, karena letaknya yang berada di pinggir sawah, sehingga pengunjung dapat menikmati hijaunya hamparan sawah.
Ayam bakar dan jus pepaya jeruk menu andalan saat saya berkunjung ke Laris-1 ini. Sambil menyantap makanan, saya mengamati apa saja yang ada di atas meja, manajemen resto ini sangat bagus karena para pengunjung dapat menikmati sepuasnya sambal tersedia di atas meja. Berbeda dengan resto lainnya yang sambalnya dijatah/dibatasi. Sehingga menambah kepuasan bagi pengunjung pencinta sambal. Bumbu bakar dari ayam saya pun benar-benar nikmat karena meresap di daging ayamnya, membuat lidah saya menari-nari karena nikmatnya.
Resto yang buka pada pukul 10.00 WIB ini benar-benar mengedepankan kepuasan pengunjung, baik dari segi rasa makanan, natural konsep resto, harga yang terjangkau dan keramahan karyawannya yang membuat saya dan pengunjung lainnya merasa nyaman menyantap makan di Laris-1. Deska Hasanah/ Resto & Café

Tidak ada komentar:

Posting Komentar