Sabtu, 29 Desember 2012

Cita Rasa Local & Import di Omah Sedulur

Para pecinta kopi di Kota Yogyakarta pasti memiliki tempat-tempat tersendiri untuk menikmati sensasi cita rasa kopi yang di inginkannya. Cukup banyak kedai, warung, atau café kopi yang berlomba-lomba menyajikan kopi dengan kualitas dan sensasi cita rasa terbaik. Dari tiap kedai kopi ini pasti mempunyai cita rasa yang berbeda karena rasa yang yang tercipta tergantung dari masing-masing cara mengolah kopi tersebut. Selain itu dari segi tempat juga ikut menentukan pengunjung akan setia ngopi kembali ditempat yang sama atau tidak.
Sederhana, bernuansa classic , dan mempunyai cita rasa local hingga internasional sedikit banyak dapat menggambarkan salah satu tempat ngopi di Yogyakarta yaitu Omah Kopi. Kesederhanaan akan dapat kita lihat sewaktu tiba di depan omah kopi ini, letaknya yang persis dipinggir jalan raya ini tidak memiliki bangunan yang cukup luas. Bangunan dari rumah kopi ini hanya terbagi menjadi dua bagian, yang pertama untuk ruangan yang menggunakan meja kursi dan ruangan satunya untuk santai dengan lesehan. Suasana classic akan terasa ketika kita mulai memasuki ruangan dari omah kopi ini. Suasana yang diterangi dengan lampu bohlam berwarna kekuning-kuningan semakin terasa classic dengan beberapa hiasan yang mengisi ruangan tersebut. Hiasan tersebut antara lain lukisan tua, naskah pesan dari Bung Karno yang dibingkai dengan rapi, hingga mesin ketik tua menemani suasana ngopi di omah kopi yang memiliki jargon omah sedulur. Jargon omah sedulur ini juga seakan menggambarkan suasana akrab dari tempat ini yang ditemani secangkir kopi.
Untuk varian kopi yang tersedia disini cukup membuat kita penasaran untuk mencicipi tiap rasa kopi tersebut. Untuk varian cita rasa local mulai dari kopi aceh, kebumen, padang hingga papua tersedia disini. Sedangkan untuk varian rasa import atau internasional mulai dari kpi brasil, Jamaica dan beberapa kopi import juga disediakan disini. Dari varian cita rasa local misalnya, rasa dan aroma kopi aceh berbeda dengan kopi papua, sehingga hal ini membuat para pengunjung penasaran dan kembali lagi untuk mencicipi berbagai varian rasa local dan import. Harga yang ditawarkan juga tidak jauh beda dari konsep omah sedulur yang akrab dengan kantong siapa saja. Harga di omah kopi berkisar dari Rp. 4000,- hingga Rp. 9000,- saja tergantung varian apa yang kita pesan.
Omah kopi ini mulai buka pada pukul 18.30 hingga 24.00 sehingga menjadi tempat yang pas untuk melewati malam di kota Yogyakarta. Tidak terlalu sulit untuk menemukan lokasi dari omah kopi, karena berada dikawasan pusat kota Yogyakarta dan dekat dengan Tugu Yogya. Bila kita sedang berada di dekat Tugu Yogya tinggal mengambil kea rah jalan Monjali kemudian perempatan lampu merah pertama belok kekanan. Tidak jauh dari sana dipenggir jalan akan terdapa sebuah papan bertuliskan Omah Kopi.
Omah kopi ini memang mayoritas menyediakan varian minuman kopi, namun juga terdapat beberapa minuman penghangat suasana malam seperti the, susu, jahe dan coklat. Penasaran dengan cita rasa local dan import dengan harga sedulur, anda dapat menyempatkan waktu malam anda dengan singgah dan melewati malam di Yogyakarta dengan secangkir kopi dengan nuansa classic di “Omah Kopi, Omah sedulur”. Elyas Nur Kholik/ Resto & Cafe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar